Meninggal Saat Tes Samapta? Berbahayakah? Casis Siap?
Kepala Perhubungan Kodam VII
Wirabuana Kolonel Chb Mat Ali (48) meninggal dunia saat menjalani tes olahraga
dalam ujian pertama Samapta A di lapangan Sultan Hasanuddin, Senin (4/6/2012).
Diduga kuat, mantan staf logistik Militer TNI Angkatan Darat ini mengalami
gagal jantung. Dalam latihan rutin uji kesegaran jasmani, Senin sekitar pukul
09.00 Wita di Lapangan Sultan Hasanuddin. Ali tiba-tiba terjatuh dan tak
sadarkan diri saat tengah berlari dalam uji pertama yang disebut Samapta A.
"Dia tiba-tiba saja terjatuh pada saat latihan pertama, yakni lari selama
12 menit," kata Kepala Seksi Penerangan Umum Kodam VII Wirabuana, Mayor
Sahabuddin. Mat Ali memulai uji tahap awal yakni berlari sekitar pukul 08.25
Wita. Perwira ini menggunakan nomor dada 08. Saat terjatuh, korban langsung
dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia. Sayangnya, nyawanya tak bisa tertolong
meski sempat menerima perawatan medis sebelumnya. Mantan Staf Logistik Militer
TNI Angkatan Darat itu diduga mengalami gagal jantung. Kini, jenazahnya sudah
diterbangkan ke kampung halamannya di Lampung. Jenazahnya diterbangkan dengan
menggunakan pesawat komersial Lion Air siang tadi. "Tes kesegaran jasmani
ini sudah rutin dilakukan Kodam VII Wirabuana. Kalau ada penyakit, sudah dari
dulu pasti ketahuan," kata Sahabuddin. Uji kesegaran jasmani terbagi atas
dua bagian, yakni Samapta A berupa lari selama 12 menit dan Samapta B berupa
aneka uji ketangkasan, seperti pull-up, sit down-up, dan push-up. Tes ini
diikuti oleh seluruh personel angkatan darat, termasuk Panglima Kodam VII
Wirabuana Mayor Jenderal Muh Nizam. Setiap regu dalam tes berjumlah sekitar 20
orang.
Ilustrasi Beratnya Tes Smapta
Asisten Personel Kasdam Jaya Kolonel
Inf Hadi Basuki membuka acara tes Kesemaptaan Jasmani Terpusat dalam rangka UKP
(usul Kenaikan Pangkat) bagi para Perwira Menengah dan Perwira Pertama Balakpus
di lapangan Makodam Jaya/Jayakarta Jl. Mayjen Sutoyo, Cililitan Jakarta Timur,
Selasa (five/6/2012).
Aspers Kasdam Jaya Kolonel Inf Hadi
Basuki dalam arahannya menyampaikan bahwa tes kesemaptaan jasmani ini adalah
merupakan faktor utama bagi para perwira untuk mendukung kenaikan pangkat satu
tingkat lebih tinggi dari semula. Disamping itu juga jika para Perwira memang
merasa kurang mampu untuk melaksanakan tes kesemaptaan pada saat ini mungkin
dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang mendukung lebih baik tidak perlu
dipaksakan demi menjaga hal-hal yang tidak inginkan.
Kepada tim penguji agar jangan pernah
untuk memberikan toleransi kepada para perwira yang ingin memaksanakan diri
untuk ikut dalam tes kesemaptaan jasmani ini. Korban meninggal dalam tes
kesemaptaan disatuan lain merupakan pengalaman berharga untuk kita semua bahwa
ada rekan prajurit yang ingin memaksakan diri tetapi sampai berakibat fatal
meninggal dunia, oleh sebab itu kejadian tersebut tidak boleh terjadi disatuan
kita ini. Keamanan personel merupakan faktor utama bagi penyelenggaraan tes
kesemaptaan para perwira jajaran Balakpus yang berada di wilayah Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Kasdam Jaya
Briagir Jenderal TNI Edy Susanto dan Waaslog Kasad Brigjen TNI N. Widana
menyempatkan diri untuk meninjau penyelenggaraan tes kesemaptaan UKP bagi para
Pama/Pamen yang akan UKP.
Oleh karena itu, kami berharap
adik-adik calon siswa agar senantiasa dapat menjaga kesehatan diri sekaligus
terus berlatih agar fisik dan mental kalian terus terasah.
Bagaimana? Masihkah berani mental dan
fisik anda?
Meninggal Saat Tes Samapta? Berbahayakah? Casis Siap?
Reviewed by Rochmad Widiyantoro
on
22:17:00
Rating:
No comments: