Ciri-Ciri TNI/POLISI Gadungan. WAJIB TAHU!!!
Waspada dengan Polisi/TNI Gadungan.
Sering ditemui ada orang yang mengaku-ngaku Tentara atau ABRI atau Polisi yang
ingin gagah-gagahan atau memang niatnya untuk mencari keuntungan pribadi dari
aksinya, atau juga memang cita-cita menjadi anggota ABRI yang tidak kesampaian.
Terkadang dengan gayanya cukup meyakinkan, sehingga berhasil menipu
korbannya. Mereka pun pada akhirnya dirugikan baik material sampai immaterial
sampai mungkin merenggut kehormatan seorang perempuan. Tidak satu dua yang
terkena bujuk rayu penipu yang berkedok TNI/Polri Gadungan ini, tetapi lebih
dari puluhan bahkan ratusan, kalau di jumlah seluruhnya. Data ini mungkin dapat
ditemui di mass media kriminal atau di kantor-kantor Polisi.
Kasus yang akhir-aklhir ini viral |
Orang yang mengaku-ngaku ABRI/Polri, mungkin terinspirasi dengan ulah ABRI yang dahulu memiliki pengaruh yang sangat besar di tengah- tenga masyarakat, baik pengaruh positif maupun negatif. Penyalahgunaan wewenang atau perbuatan negatif inilah yang dicontoh beberapa orang untuk membuat modus operandi yang dapat mengecoh calon korban. Badan tegap, rambut cepak, dibalut dengan seragam TNI atau Polri yang dapat dibeli bebas di Pasar senen atau toko-toko penjual perlengkapan TNI atau POLRI, serta Kartu anggota palsu, membuat orang terkecoh.
Ada beberapa cara penyamaran TNI
atau Polri gadungan ini berdasarkan pengalaman tim Samapta55 dan dari berbagai
sumber, antara lain :
1.
Rambut
Model rambut yang pendek atau model
cepak serta belah samping menjadi model umum untuk Tentara atau Polri jaman
dulu. Sekarang model rambut Polri agak sedikit panjang, yang penting rapi
dengan panjang tertentu sesuai aturan.
2.
Postur Tubuh
Biasanya TNI atau Polri gadungan ini
berbadan tegap, tetapi kalau diteliti lebih jauh, gerakan-gerakan nya berbeda
dengan gerakan TNI atau Polri beneran, Hal ini tidak bisa dibuat-buat, karena
yang gadungan tidak dididik dengan proses yang tepat dan tidak memiliki jiwa
seperti anggota TNI atau Polri yang asli yang terpantau dari gerakan nya
sendiri, Kecuali anggota TNI atau Polri yang telah dipecat atau disersi.
3.
Pakaian
Pakaian yang dipakai oleh TNI atau
Polri gadungan bisa sama persis dan ini bisa dibeli di pasar-pasar atau toko-toko
peralatan TNI atau Polri lainnya dengan bebas.
4.
Kartu
Anggota
Kartu tanda anggota ini juga
dipalsukan dengan kertas, stempel dan tanda tangan pejabat yang berwenang
mengeluarkan.
5.
Pangkat
Mereka sering memakai pangkat yang Mainstream. Yaitu Serda, Letda, Kapten,
Mayor (TNI), Brigadir, AKP (Polri).
Polisi Gadungan |
Untuk mengenali anggota TNI atau Polri yang benar atau gadungan, mungkin dapat dengan cara dibawah ini, antara lain :
1.
Rambut
Rambut yang belah samping dan agak
tipis di belakang sangat gampang ditiru. Kita dapat bilang kepada tukang
pangkas rambut atau salon, bilang saja model rambut tamtama atau perwira atau
kayak Polisi Hongkong, maka sudah mirip dengan tampilan TNI atau Polisi sejati.
Namun untuk melihat orang ini anggota TNI atau Polri yang asli atau gadungan
memang agak sulit. Namun dengan melihat gerak gerik badannya dan tatapan
matanya kita bisa mengetahui mana aparat yang asli mana yang tidak.
2.
Postur tubuh
Tinggi badan TNI sekarang minimal
163-165Cm. Jika ada orang yang tidak sampai tinggi badannya seperti ini, maka
kita layak untuk curiga, karena syarat tinggi badan ini adalah syarat mutlak.
Postur tubuh awal anggota TNI atau Polri biasanya proportional atau atletis,
sehingga jarang ada yang gendut atau kelebihan berat badan. Namun setelah
tahunan atau pulan tahun bekerja, mungkin banyak juga anggota TNI atau Polri
yang obesitas atau kurang merawat tubuh. Gerak gerik yang asli dan gadungan
juga agak susah kita bedakan mana yang asli dan yang gadungan. Namun dengan beberapa
kali kita ajak bicara tentang wilayah tugas mereka dan istilah yang berlaku di
wikayah kerja, hal ini bisa menjerat orang yang palsu.
3.
Pakaian
Model pakaian kadang ada yang terbaru
yang disahkan untuk kalangan internal TNI atau Polri. Pakaian seragam Tni atau
Polri dapat dibeli dengan bebas di pasar senen atau di toko peralatan dan
seragam TNI atau Polri. Namun terkadang kita bisa membedakan yang asli atau
yang gadungan, dengan cara antara lain penempelan tanda pangkat, penghargaan
pendidikan, jabatan dan emblem-emblem atau perangkat pakaian yang lain. Ini
bisa di bandingkan jika kita sudah melihat dan menanya pada anggota TNI atau
Polri yang asli. Yang perlu diwaspadai adalah anggota TNI atau Polri yang telah
dipecat dari kesatuannya dan menjadi pelaku tindak pidana, Anggota TNI atau
Polri yang telah dipecat ini sudah mengetahui cara dan penempatan atribut,
tetapi mungkin bila ada cara dan penempatan atribut yang terbaru, individu yang
sudah dipecat ini tidak mengerti.
4.
Kartu
Anggota
Kartu anggota juga bisa dipalsukan
dengan cara yang semakin canggih. Hal ini mungkin dengan adanya alat scanning
dan penjualan kertas yang mirip. Tetapi kita bisa mengecek siapa yang
menandatangani kartu anggota TNI atau Polri sesuai dengan tahun yang tertera di
kartu itu. Catatlah pejabat yang menandatangani kartu itu berikut NRP atau NIP
nya, dan lakukan cek ke bagian tersebut atau hubungi rekan atau keluarga yang
lebih mengetahui pejabat di TNI atau Polri sehingga sumber info lebih dapat
dipercaya.
5.
Surat Tugas
Setiap anggota TNI dan Polri yang
melaksanakan gugas, pastilah di beri surat tugas, dan ini bisa ditanyakan
dengan sopan. Kecuali untuk peristiwa tertangkap tangan atau istilah umum
kepergok dan tertangkap langsung oleh polisi atau warga, maka anggota Polri
tidak perlu menunjukkan surat tugasnya. Khusus Polri yang bertugas di negara
ini di bagian penjagaan Kamtibmas, penegakan hukum serta publik service, maka
dalam melaksanakan salah satu tugasnya yaitu penegakan hukum atau melakukan
upaya paksa, baik itu penagkapan, penahanan, penggeledahan sampai pemberkasan
pastilah dipayungi dengan undang-undang yaitu salah satu nya adalah surat
tugas. KUHAP sudah menegaskan persyaratan administrasi penyidikan, sehingga
kita harus waspada dan curiga , jika ada petugas gadungan yang mengaku-ngaku
anggota Polri namun tidak bisa menunjukkan surat tugasnya. Kita dapat melakukan
cek ulang terhadap identitas petugas tersebut. Dasar penangkapan misalnya
adalah jika ada pelapor dan satu bukti lainnya yang cukup kuat untuk menjadikan
seseorang sebagai tersangka pelaku tindak pidana yang dapat ditangkap. Kemudian
jika ada petugas yang akan menahan, maka harus ada surat penahanan dan itu juga
harus ada bukti tambahan yang cukup memberatkan si tersangka.
Melakukan cek ulang identitas kepada
satuan dinasnya sangat penting agar kita mengetahui anggota Polisi itu gadungan
atau benaran. Cara untuk mengecek, mungkin dapat dengan menelopon Mabes Polri
atau markas Polisi terdekat, serta mencek apakah benar, nama petugas, NRP atau
NIP kemudian satuan serta pejabat yang memerintah atau yang mengeluarkan surat
identitas maupun surat perintah.
6.
Obrolan
Seringlah melakukan obrolan atau
berbicara dengan anggota Polri yang benar, sehingga kita mengetahui gerak tubuh
serta istilah yang berlaku di Polri dan dapat membedakan mana yang asli dan
mana yang gadungan.
7.
Jangan langsung percaya pada seseorang yang
mengaku-ngaku anggota TNI atau Polri
apalagi tujuannya untuk meminta uang
atau menjanjikan sesuatu yang melanggar undang-undang, harap segera melapor
saja ke pihak berwajib.
Akhirnya Seperti kata bang Napi di sebuah stasiun televisi, ”Waspadalah...
waspadalah.... kejahatan tidak terjadi hanya karena ada faktor niat saja,
tetapi juga bisa dilakukan karena ada faktor kesempatan. Jadi jangan beri
kesempatan bagi calon pelaku tindak pidana yang bermodus TNI/Polri gadungan
ini.
Salam Samapta!!!
Ciri-Ciri TNI/POLISI Gadungan. WAJIB TAHU!!!
Reviewed by Rochmad Widiyantoro
on
20:30:00
Rating:
Sering ditemui ada orang yang mengaku-ngaku Tentara atau ABRI atau Polisi yang ingin gagah-gagahan atau memang niatnya untuk mencari keuntungan pribadi dari aksinya, atau juga memang cita-cita menjadi anggota ABRI yang tidak kesampaian.
ReplyDeletehttps://www.cf88indo.net/